Selasa, 09 April 2013
Selasa, 26 Maret 2013
Sabtu, 23 Februari 2013
LINGKUNGAN HIDUP
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Dari Buku Sekolah
Terima kasih: Duta Pulsa -
LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebaiganya.
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
Image courtesy of ddpavumba / FreeDigitalPhotos.net
Kerusakan Pada Lingkungan Hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
a. Faktor alami
Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b. Faktor buatan (tangan jahil manusia)
Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
a. Penanaman kembali hutan yang gundul
b. Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
c. Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
d. Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
e. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan
Yup, demikianlah pengertian lingkungan hidup, kerusakan pada lingkungan dan upaya pelestariannya untuk menambah pengetahuan pembaca
Industri Menengah Pengolahan Sampah Plastik Menjadi BBM
Type K1 – 8
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 1.1 m
Tinggi Furnace = 6 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Reactor = 0,7 m
Tinggi Reaktor = 1,3 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 6 HP = 9 KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
- PENGISIAN MATERIAL SECARA MANUAL
- PENGURASAN MATERIAL SECARA MANUAL
- PENGATURAN SUHU OTOMATIS
- PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
- PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
- PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
- REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
- GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
- Reaktor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
- Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
Bentuk Pemanasan di dalam reaktor, sehingga mempercepat proses 20 %
Kapasitas Produksi Maksimum:
8.34 kg Plastik per jam = 7 L per jam
200 kg Plastik per Hari = 160 L per Hari
6,006 kg Plastik per bulan = 4,805 L per bulan
72,072 kg Plastik per Tahun = 57,658 L per Tahun
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
60 kg/ jam Rp. 12,000 / jam
1,440 kg/ Hari Rp. 288,000 / Hari
43,200 kg/ bulan Rp. 8,640,000 / bulan
518,400 kg/ Tahun Rp. 103,680,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
2 orang / Shift Rp.100,000 / Shift
6 orang / Hari Rp.300,000 / Hari
Rp.9.000,000 / bulan
Rp.108,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp.100,000 / Hari
Rp.3,000,000 / bulan
Rp.36,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.4,171 per jam
Rp.100,100 per Hari
Rp.3,003,000 per Bulan
Rp.36,036,000 Per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.8,342 per jam
Rp.200,200 per Hari
Rp.6,006,000 per Bulan
Rp.72,072,000 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.12,513 per jam
Rp.300,300 per Hari
Rp.9,009,000 per Bulan
Rp.108,108,000 per Tahun
Harga Jual Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.26,693 Rp.30,030 Rp.53,387 Per jam
Rp.640,640 Rp.720,720 Rp.1,281,280 per Hari
Rp.19,219,200 Rp.21,621,600 Rp.38,438,400 per bulan
Rp.230,630,400 Rp.259,459,200 Rp.461,260,800 per Tahun
Pengaman Usaha :
- Standart pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM, Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
- Standart Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan perawatan.
- Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
- Kami melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang dibutuhkan seluruh golongan masyarakat.
Harga Mesin Type = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
========================================================================
========================================================================
Type K2 -14
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 1.3 m
Tinggi Furnace = 6 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Reactor = 0,9 m
Tinggi Reaktor = 1,5 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 6 HP = 9 KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
- PENGISIAN MATERIAL SECARA MANUAL
- PENGURASAN MATERIAL SECARA MANUAL
- PENGATURAN SUHU OTOMATIS
- PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
- PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
- PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
- REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
- GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
- Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
- Reactor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
Kapasitas Produksi Maksimum Plastik yang diolah :
13.79 kg per jam 11 L per jam
331 kg per Hari 265 L per Hari
9,928 kg per bulan 7,943 L per bulan
119,139 kg per Tahun 95,312 L per Tahun
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
60 kg/ jam Rp. 12,000 / jam
1,440 kg/ Hari Rp. 288,000 / Hari
43,200 kg/ bulan Rp. 8,640,000 / bulan
518,400 kg/ Tahun Rp. 103,680,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
2 orang / Shift Rp.100,000 / Shift
6 orang / Hari Rp.300,000 / Hari
Rp.9.000,000 / bulan
Rp.108,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp.100,000 / Hari
Rp.3,000,000 / bulan
Rp.36,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.6,895 per jam
Rp.165,471 per Hari
Rp.4,964,143 per Bulan
Rp.59,569,714 per tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.13,789 per jam
Rp.330,943 per Hari
Rp.9,928,286 per Bulan
Rp.119,139,429 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.20,684 per jam
Rp.496,414 per Hari
Rp.14,892,429 per Bulan
Rp.178,709,143 per Tahun
Harga Jual BBM Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.44,126 Rp.49,641 Rp.88,251 Per jam
Rp.1,059,017 Rp.1,191,394 Rp.2,118,034 per Hari
Rp.31,770,514 Rp.35,741,829 Rp.63,541,029 per bulan
Rp.381,246,171 Rp.428,901,943 Rp.762,492,343 per Tahun
Pengaman Usaha :
- Standart pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM, Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
- Standart Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan perawatan.
- Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
- Kami melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang dibutuhkan seluruh golongan masyarakat.
Harga Mesin Type = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
=======================================================================
=======================================================================
Type K3 - 68
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 2 m
Tinggi Furnace = 8 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Reactor = 1,2 m
Tinggi Reaktor = 1,7m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 6 HP = 9KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
· PENGISIAN MATERIAL SECARA MANUAL
· PENGURASAN MATERIAL SECARA MANUAL
· PENGATURAN SUHU OTOMATIS
· PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
· PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
· PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
· REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
· GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
· Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
· Reactor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
Bagan Proses Konversi menjadi Minyak
Bentuk Pemanasan didalam reaktor
Kapasitas Produksi Maksimum Plastik yang diolah :
68.12
|
kg
|
per jam
|
54
|
L
|
per jam
|
1,635
|
kg
|
per Hari
|
1,308
|
L
|
per Hari
|
49,047
|
kg
|
per bulan
|
39,238
|
L
|
per bulan
|
588,569
|
kg
|
per Tahun
|
470,855
|
L
|
per Tahun
|
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
60 kg/ jam Rp. 12,000 / jam
1,440 kg/ Hari Rp. 288,000 / Hari
43,200 kg/ bulan Rp. 8,640,000 / bulan
518,400 kg/ Tahun Rp. 103,680,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
2 orang / Shift Rp.100,000 / Shift
6 orang / Hari Rp.300,000 / Hari
Rp.9.000,000 / bulan
Rp.108,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp.100,000 / Hari
Rp.3,000,000 / bulan
Rp.36,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp 34,061 per jam
Rp 817,457 per Hari
Rp 24,523,714 per Bulan
Rp 294,284,571 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.68,121 per jam
Rp.1,634,914 per hari
Rp.49,047,429 per Bulan
Rp.588,569,143 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.102,182 per Jam
Rp.2,452,371 per Hari
Rp.73,571,143 per Bulan
Rp.882,853,714 per Tahun
Harga Jual BBM Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.217,989 Rp.245,237 Rp.435,977 Per Jam
Rp.5,231,726 Rp.5,885,691 Rp.10,463,451 per Hari
Rp.156,951,771 Rp.176,570,743 Rp.313,903,543 per bulan
Rp.1,883,421,257 Rp.2,118,848,914 Rp.3,766,842,514 per Tahun
Pengaman Usaha :
1. Standart
pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM,
Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
2. Standart
Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan
kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan
tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam
dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan
perawatan.
3. Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
4. Kami
melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan
teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM
Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa
pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang
dibutuhkan seluruh golongan masyarakat..
Harga Mesin Type = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
=======================================================================
=======================================================================
Type S1 - 71
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor + Jacket + Rockwool + Aluminum Sheet
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
11. Hopper Input Material + Air Lock + Stainless Screw + Motor + Gear Box + Blower
12. Stainless Screw Vertical + Motor + Gearbox
13. Ducting + Damper System + Motor = Gearbox + Rockwool + Aluminum Sheet
14. Cyclone arang + Blower Exhaust + Cerobong asap
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 1,7 m
Tinggi Furnace = 6 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Reactor = 1,3 m
Tinggi Reaktor = 3 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 15HP = 22,5 KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
· PENGISIAN MATERIAL SECARA OTOMATIS
· PENGATURAN SUHU OTOMATIS
· PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
· DUCTING PEMBAGIAN PANAS DIATUR MERATA SECARA OTOMATIS
· TUNGKU AKAN BERHENTI SECARA OTOMATIS BILA KERJA REACTOR SUDAH SELESAI BEROPERASI
· PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
· PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
· REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
· GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
· Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
· Reactor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
Bagan Proses Konversi menjadi Minyak
Bentuk Pemanasan didalam reaktor
Kapasitas Produksi Maksimum Plastik yang diolah :
71.60
|
kg
|
per jam
|
57
|
L
|
per jam
|
1,718
|
kg
|
per Hari
|
1,375
|
L
|
per Hari
|
51,551
|
kg
|
per bulan
|
41,241
|
L
|
per bulan
|
618,609
|
kg
|
per Tahun
|
494,887
|
L
|
per Tahun
|
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
60 kg/ jam Rp. 12,000 / jam
1,440 kg/ Hari Rp. 288,000 / Hari
43,200 kg/ bulan Rp. 8,640,000 / bulan
518,400 kg/ Tahun Rp. 103,680,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
3 orang / Shift Rp150,000 / Shift
9 orang / Hari Rp450,000 / Hari
Rp13,500,000 / bulan
Rp162,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp.150,000 / Hari
Rp.4,500,000 / bulan
Rp.54,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.35,799 per Jam
Rp.859,179 per Hari
Rp.25,775,357 per Bulan
Rp.309,304,286 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.71,598 per Jam
Rp.1,718,357 per Hari
Rp.51,550,714 per Bulan
Rp.618,608,571 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.107,397 per Jam
Rp.2,577,536 per Hari
Rp.77,326,071 per Bulan
Rp.927,912,857 per Tahun
Harga Jual BBM Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.229,114 Rp.257,754 Rp.458,229 Per Jam
Rp.5,498,743 Rp.6,186,086 Rp.10,997,486 per Hari
Rp.164,962,286 Rp.185,582,571 Rp.329,924,571 per bulan
Rp.1,979,547,429 Rp.2,226,990,857 Rp.3,959,094,857 per Tahun
Pengaman Usaha :
1. Standart
pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM,
Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
2. Standart
Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan
kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan
tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam
dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan
perawatan.
3. Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
4. Kami
melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan
teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM
Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa
pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang
dibutuhkan seluruh golongan masyarakat..
Harga Mesin = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
========================================================================
========================================================================
========================================================================
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor + Jacket + Rockwool + Aluminum Sheet
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
11. Hopper Input Material + Air Lock + Stainless Screw + Motor + Gear Box + Blower
12. Stainless Screw Vertical + Motor + Gearbox
13. Ducting + Damper System + Motor = Gearbox + Rockwool + Aluminum Sheet
14. Cyclone arang + Blower Exhaust + Cerobong asap
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 1,7 m
Tinggi Furnace = 6 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Masing – Masing Reactor = 1,3 m
Tinggi Reaktor masing – masing Reactor = 3 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 24HP = 36 KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
· PENGISIAN MATERIAL SECARA OTOMATIS
· PENGATURAN SUHU OTOMATIS
· PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
· DUCTING PEMBAGIAN PANAS DIATUR MERATA SECARA OTOMATIS
· TUNGKU AKAN BERHENTI SECARA OTOMATIS BILA KERJA REACTOR SUDAH SELESAI BEROPERASI
· PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
· PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
· REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
· GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
· Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
· Reactor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
Bagan Proses Konversi menjadi Minyak
Bentuk Pemanasan didalam reaktor
Kapasitas Produksi Maksimum Plastik yang diolah :
143
|
kg
|
per jam
|
115
|
L
|
per jam
|
3,437
|
kg
|
per Hari
|
2,749
|
L
|
per Hari
|
103,101
|
kg
|
per bulan
|
82,481
|
L
|
per bulan
|
1,237,217
|
kg
|
per Tahun
|
989,774
|
L
|
per Tahun
|
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
120 kg/ jam Rp. 24,000 / jam
2.880 kg/ Hari Rp. 576,000 / Hari
86.400 kg/ bulan Rp. 17,280,000 / bulan
1.036.800 kg/ Tahun Rp. 207,360,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
3 orang / Shift Rp.150,000 / Shift
9 orang / Hari Rp.450,000 / Hari
270 orang / bulan Rp.13,500,000 / bulan
3240 orang / Tahun Rp.162,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp200,000 / Hari
Rp6,000,000 / bulan
Rp72,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.71,598 per Jam
Rp.1,718,357 per Hari
Rp.51,550,714 per Bulan
Rp.618,608,571 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.143,196 per Jam
Rp.3,436,714 per Hari
Rp.103,101,429 per Bulan
Rp.1,237,217,143 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.214,795 per Jam
Rp.5,155,071 per Hari
Rp.154,652,143 per Bulan
Rp.1,855,825,714 per Tahun
Harga Jual BBM Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.458,229 Rp.515,507 Rp.916,457 Per Jam
Rp.10,997,486 Rp.12,372,171 Rp.21,994,971 per Hari
Rp.329,924,571 Rp.371,165,143 Rp.659,849,143 per bulan
Rp.3,959,094,857 Rp.4,453,981,714 Rp.7,918,189,714 per Tahun
Pengaman Usaha :
1. Standart
pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM,
Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
2. Standart
Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan
kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan
tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam
dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan
perawatan.
3. Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
4. Kami
melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan
teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM
Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa
pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang
dibutuhkan seluruh golongan masyarakat..
Harga Mesin = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
=====================================================================
=====================================================================
=====================================================================
Type B1 - 100
1. Reactor + Jacket + Rockwool + Aluminum Sheet
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
11. Hopper Input Material + Air Lock + Stainless Screw + Motor + Gear Box + Blower
12. Stainless Screw Vertical + Motor + Gearbox
13. Ducting + Damper System + Motor = Gearbox + Rockwool + Aluminum Sheet
14. Cyclone arang + Blower Exhaust + Cerobong asap
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 1,4 m
Tinggi Furnace = 6 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Masing – Masing Reactor = 1,3 m
Tinggi Reaktor masing – masing Reactor = 4,5 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 16HP = 24 KW
Fitur Mesin Pengolahan Plastik Menjadi BBM :
· PENGISIAN MATERIAL SECARA OTOMATIS
· PENGATURAN SUHU OTOMATIS
· PENGATURAN HASIL BAHAN BAKAR OTOMATIS SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BAKAR YANG DIINGINKAN
· DUCTING PEMBAGIAN PANAS DIATUR MERATA SECARA OTOMATIS
· TUNGKU AKAN BERHENTI SECARA OTOMATIS BILA KERJA REACTOR SUDAH SELESAI BEROPERASI
· PENGISIAN BAHAN BAKAR BIOMASS KE TUNGKU SECARA OTOMATIS
· PEMBUANGAN ARANG BIOMASS OTOMATIS
· REACTOR DILENGKAPI SAFETY EXPLOSION DOOR YANG MENCEGAH DARI BAHAYA LEDAKAN GAS
· GAS BAKAR SISA PENGOLHAN DIKEMBALIKAN KE BIOMASS FURNACE UNTUK MENGHEMAT BAHAN BAKAR BIOMASS
· Bahan Material Plastik atau Ban bekas harus dicacah dulu sebelum dimasukkan ke reactor
· Reactor didesign khusus untuk bisa 20% lebih cepat dari proses Pyrolysis yang sudah ada.
Bagan Proses Konversi menjadi Minyak
Bentuk Pemanasan didalam reaktor
Kapasitas Produksi Maksimum Plastik yang diolah :
99.59
|
kg
|
per jam
|
80
|
L
|
per jam
|
2,390
|
kg
|
per Hari
|
1,912
|
L
|
per Hari
|
71,704
|
kg
|
per bulan
|
57,363
|
L
|
per bulan
|
860,451
|
kg
|
per Tahun
|
688,361
|
L
|
per Tahun
|
Bahan Bakar Biomass Biaya Bahan Bakar
120 kg/ jam Rp. 24,000 / jam
2.880 kg/ Hari Rp. 576,000 / Hari
86.400 kg/ bulan Rp. 17,280,000 / bulan
1.036.800 kg/ Tahun Rp. 207,360,000 / Tahun
Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja
3 orang / Shift Rp.150,000 / Shift
9 orang / Hari Rp.450,000 / Hari
Rp.13,500,000 / bulan
Rp.162,000,000 / Tahun
Biaya konsumsi Listrik
Rp200,000 / Hari
Rp6,000,000 / bulan
Rp72,000,000 / Tahun
Bila harga bahan baku Rp.500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.49,795 per Jam
Rp.1,195,071 per Hari
Rp.35,852,143 per Bulan
Rp.430,225,714 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1000,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.99,589 per Jam
Rp.2,390,143 per Hari
Rp.71,704,286 per Bulan
Rp.860,451,429 per Tahun
Bila harga bahan baku Rp.1500,-/kg maka biaya bahan baku =
Rp.149,384 per Jam
Rp.3,585,214 per Hari
Rp.107,556,429 Per Bulan
Rp.1,290,677,143 per Tahun
Harga Jual BBM Solar - Bensin Minyak Tanah
(Rp 4,000 /L) (Rp 4,500 /L) (Rp 8,000 /L)
Rp.318,686 Rp.358,521 Rp.637,371 per jam
Rp.7,648,457 Rp.8,604,514 Rp.15,296,914 per Hari
Rp.229,453,714 Rp.258,135,429 Rp.458,907,429 per bulan
Rp.2,753,444,571 Rp.3,097,625,143 Rp.5,506,889,143 per Tahun
Pengaman Usaha :
1. Standart
pengolahan Plastik menjadi Minyak adalah 1 kg plastik = 1 L BBM,
Sedangkan kami mengamankan dengan 1 kg plastik = 0,8 L BBM.
2. Standart
Pengolahan Plastik membutuhkan suhu 315 C selama 115 menit, sedangkan
kami mengamankan dengan penggunaan suhu pemanasan sebesar 400 C dengan
tujuan mempercepat proses. Dan kami membuat lama proses menjadi 3 jam
dengan tujuan memperhitungkan faktor pengisian, pengurasan dan
perawatan.
3. Kami menghitungkan beberapa harga beli bahan baku yang akan diproses, Mulai Rp. 500,-/kg hingga Rp. 1500,-/kg.
4. Kami
melihat peluang ke depan yang lebih baik, dimana sesungguhnya tujuan
teknologi ini adalah menyambut dan mengantisipasi kenaikan harga BBM
Indonesia, dan proses pencukupan sulai BBM untuk Industri. Karena pangsa
pasar BBM masih sangat tinggi dan merupakan Komoditi pokok yang
dibutuhkan seluruh golongan masyarakat..
Harga Mesin = Rp. (sedang direvisi Harganya) ,- (1 Aug 2012)
Harga Bisa berubah sewaktu – waktu
Harga belum termasuk Ongkos Kirim dan Installasi
Harga belum termasuk Plate Form dan Tangga
Garansi + Sparepart = 1 tahun
========================================================================
========================================================================
========================================================================
BAGIAN – BAGIAN MESIN :
1. Reactor + Jacket + Rockwool + Aluminum Sheet
2. Silo Biomass
3. Safety Explosion Door
4. Biomass Furnace
5. Pintu Pengurasan material
6. Gas Filter
7. Cooling Tower Basin + Automatic Water Pump
8. Oil Tank
9. Cerobong Asap
10. Motor Penggerak dan Blower
11. Hopper Input Material + Air Lock + Stainless Screw + Motor + Gear Box + Blower
12. Stainless Screw Vertical + Motor + Gearbox
13. Ducting + Damper System + Motor = Gearbox + Rockwool + Aluminum Sheet
14. Cyclone arang + Blower Exhaust + Cerobong asap
Biomass Furnace
Diameter Furnace = 2.3 m
Tinggi Furnace = 8 m
Bahan Bakar = Biomass (seperti Sekam Padi, Serbuk Kayu, Janggle Jagung, dll)
Motor & Blower = Screw dan Blower Biomass, Blower Udara, Blower Arang, Motor + Gearbox Stirring
Reactor Full Stainless Steel
Diameter Masing – Masing Reactor = 1,3 m
Tinggi Reaktor masing – masing Reactor = 4,5 m
Gas Filter ( 2 Unit) Full Stainless Steel
Stainless Pipes
Konsumsi Listrik maksimum = 24HP = 36 KW
Langganan:
Postingan (Atom)